Lugasmedia.com, Samarinda – Selama beberapa hari, Masyarakat sekitar proyek Terowongan Samarinda, khususnya area Jalan Kakap, mengeluhkan adanya polusi debu yang disebabkan mobilitas kendaraan proyek yang lalu lalang.
Hal ini pun mendapat sorotan dari Anhar, Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda. Ia mengkritisi sistem kerja perusahaan kontraktor yang menangani.
Menurut Anhar jika ada keluhan warga, artinya harus ada yang dibenahi selama jalannya proyek tersebut.
“Kalau seperti yang kita lihat sekarang, itu tidak profesional lah. Karena aneh juga, perusahaan profesional tetap banyak mendapat keluhan dari masyarakat,”kritiknya melalui telepon, Sabtu (24/2/2024).
Anhar menilai bahwa tiap proyek besar harus memiliki rencana antisipasi dampak-dampak yang terjadi. Baik dari segi lalu lintas, sosial maupun lingkungan.
“Semua proyek besar tentu harus ada solusi. Bagaimana kesemrawutan lalu lintas, polusi dan sebagainya. Dampak-dampak dari pembangunan harus sudah diantisipasi,”tegasnya.
Anhar meminta agar keluhan masyarakat sesegera mungkin diselesaikan. Baik perusahaan kontraktornya, pun Pemkot melalui OPD yang membidangi.(ADV/DPRDSAMARINDA)