Lugasmedia, SAMARINDA – Kelangkaan tabung gas LPG 3 kilogram atau gas melon di Kota Samarinda kembali menjadi perhatian utama, memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama ibu rumah tangga.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah, mengungkapkan bahwa kelangkaan gas melon disebabkan oleh distribusi yang tidak tepat sasaran dan lemahnya pengawasan selama proses pendistribusian.
“Distribusi gas LPG sering kali tidak sesuai dengan targetnya, yang seharusnya disalurkan kepada warga miskin malah berakhir di tangan pengguna komersial seperti rumah makan,” jelas Laila.
Ia juga menyoroti kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan Samarinda untuk memastikan distribusi gas melon sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Kondisi ini sering kali memicu kekosongan stok dan berakhir dengan pembelian berlebihan oleh konsumen akhir,” tambahnya.
Laila juga menyampaikan dugaannya terhadap adanya praktik penyaluran gas melon yang tidak fair, dimana penjualan seringkali diprioritaskan kepada pihak-pihak yang bersedia membayar lebih tinggi.
Komisi II DPRD Samarinda, kata Laila, berencana untuk memanggil pihak terkait seperti Dinas Perdagangan dan Pertamina untuk mengevaluasi dan mencari solusi konkret terhadap masalah kelangkaan gas melon di Samarinda.
“Kami akan menggelar rapat dengan pihak terkait untuk mencari solusi yang efektif guna mengatasi masalah ini,” tutupnya. (adv/DprdKotaSamarinda)