Lugasmedia, SAMARINDA – Pemandangan berupa kabel jaringan yang kusut dan melintang di berbagai sudut kota sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakat Samarinda. Kabel-kabel itu tak hanya mengganggu estetika kota, tetapi juga menyimpan bahaya. Tak heran jika Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memberika atensi terhadap kondisi itu.
Salah satunya dengan merencanakan penerapan kabel jaringan tanam, alias dipasang di dalam tanah. Dengan cara itu, maka dipastikan tak ada lagi kabel-kabel kusut yang menjuntai, menambah kesan kerapian di Kota Samarinda. Rencana penerapan kabel tanam ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk DPRD Samarinda.
Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Jasno mengatakan, langkah itu merupakan solusi tepat untuk mengatasi masalah kabel semrawut yang sudah lama menjangkiti Samarinda.
Terutama kabel telekomunikasi berbagai provider yang paling terlihat berantakan, seperti yang terlihat di kawasan Jalan Abul Hasan Samarinda.
“Pemandangan kabel yang kusut dan menjuntai ini memang tidak sedap dipandang. Selain itu juga membahayakan keselamatan warga,” ujar Jasno.
Meski demikian, menurut Jasno, solusi idealnya adalah boks induk yang dapat menampung semua kabel termasuk kabel PLN, Telkom, dan PDAM. Solusi itu dinilai akan membuat tata kelola kabel di Samarinda lebih rapi dan efisien.
“Tapi kalau sebagai langkah awal PLN ingin mencoba menanam kabel listrik dulu tidak masalah juga, karena membuat boks induk seperti itu di Indonesia belum banyak. Di Bandung ada, tapi kawasan utama saja,” ungkapnya.
Jasno menyadari bahwa membangun boks induk membutuhkan biaya besar dan proses yang rumit. Meski demikian, ia meyakini, manfaatnya akan sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.
“Tapi, saya yakin ini adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat bagi kota dan masyarakat Samarinda,” tandasnya. (adv/DprdKotaSamarinda)