Lugasmedia, SAMARINDA – Upaya penanganan masalah anak jalanan, gelandangan, dan pengemis di Kota Tepian terus menjadi fokus perhatian. Melihat kebutuhan yang mendesak, Damayanti, anggota Komisi IV DPRD Samarinda, mengusulkan pembangunan rumah pembinaan sebagai solusi menyeluruh.
Lebih dari sekadar tempat penampungan, rumah pembinaan ini diimpikan sebagai jembatan menuju masa depan yang lebih cerah. Di sini, anak-anak yang terpinggirkan akan mendapatkan pembinaan, pelatihan, dan pendampingan untuk bangkit dari keterpurukan.
“Kita membutuhkan intervensi yang lebih komprehensif,” tegas Damayanti.
Dia menilai, pembinaan pasca-penertiban oleh Satpol PP tak cukup. Pemerintah perlu memastikan mereka mendapatkan dukungan yang memadai untuk tidak kembali ke jalanan.
Keprihatinan Damayanti bukan tanpa alasan. Ia melihat fenomena anak jalanan dan pengemis yang kembali ke jalanan setelah ditertibkan. Hal ini menunjukkan bahwa solusi jangka pendek tak mampu menjangkau akar permasalahan.
Politikus PKB itu menyebut, rehabilitas yang tepat mesti dibarengi pelatihan keterampilan. Hal tersebut akan membekali para anak jalanan dan pengemis untuk hidup mandiri.
Visi Damayanti tak berhenti di situ. Ia membayangkan rumah pembinaan ini sebagai oase yang menumbuhkan harapan baru. Di sana, para penghuninya akan dibantu secara psikologis dan diberdayakan untuk mengubah pola pikir dan membuka peluang masa depan yang lebih cerah.
“Dengan bantuan profesional dan program yang tepat. Kita bisa membantu mereka secara psikologis dan memberikan pemberdayaan yang efektif,” tuturnya.
Gagasan Damayanti tak hanya menyentuh aspek pembinaan, tetapi juga menekankan pentingnya kolaborasi. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bahu membahu dalam menangani masalah ini.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya beban pemerintah, tapi juga seluruh elemen masyarakat. Mari kita bergandengan tangan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak bangsa,” kuncinya. (adv/DprdKotaSamarinda)