Lugasmedia, Kutai Kartanegara – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi tulang punggung pasokan ikan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), menyuplai 45 persen dari total kebutuhan ikan di provinsi tersebut.
Hal ini menempatkan Kukar sebagai kontributor utama dalam industri perikanan Kaltim, mengungguli kabupaten dan kota lain.
Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar, Fadly, menyatakan bahwa kontribusi Kukar tidak hanya dominan tetapi juga stabil.
“Kukar adalah penyumbang terbesar, dengan dukungan dari daerah lain seperti Berau, Kutai Timur (Kutim), dan Samarinda,” ujar Fadly.
Keberagaman geografis Kukar memungkinkan distribusi ikan dari dua sumber utama wilayah hulu yang kaya akan ikan air tawar seperti nila, emas, gabus, dan patin, serta wilayah pesisir yang menghasilkan ikan laut seperti kembung dan kakap.
Kecamatan seperti Kota Bangun, Muara Kaman, hingga pesisir Samboja, Muara Jawa, dan Muara Badak, berperan besar dalam memenuhi kebutuhan ini.
Selain memenuhi kebutuhan lokal, Kukar juga berkontribusi terhadap pasokan ikan ke luar daerah, termasuk kepiting, udang, dan ikan kering yang dikirim ke pasar besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Fadly menambahkan bahwa konsumsi ikan di Kukar mencapai 72 kilogram per kapita per tahun, angka yang jauh melampaui rata-rata nasional.
“Ini menunjukkan betapa pentingnya sektor perikanan bagi perekonomian Kukar dan bagaimana pemerintah terus mendorong peningkatan produksi dengan dukungan dan pembinaan terhadap nelayan dan pembudi daya,” tuturnya.
Dengan upaya berkelanjutan dari pemerintah dan kontribusi aktif dari para pelaku industri perikanan, Kukar diproyeksikan akan tetap menjadi pemimpin dalam sektor ini di Kaltim.
“Memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” kuncinya. (ADV/DKPKukar)