Lugasmedia, Kutai Kartanegara – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara (Kukar) terus menggenjot produksi ikan air tawar dan air asin untuk menjaga keseimbangan pasokan serta meningkatkan nilai ekspor.
Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga inflasi tetap terkendali, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mencegah stunting di wilayah tersebut.
Kepala DKP Kukar, Muslik, menjelaskan bahwa pemenuhan kebutuhan gizi dari ikan menjadi salah satu pilar penting dalam mengatasi masalah stunting. “Ikan adalah sumber protein yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk tumbuh kembang yang optimal, terutama anak-anak,” ujarnya.
Berbagai program unggulan telah diluncurkan untuk mendukung produksi dan budidaya ikan secara berkelanjutan.
Keberhasilan program ini terlihat dari melimpahnya stok ikan di Kukar, yang bahkan melebihi kebutuhan konsumsi masyarakat setempat.
Menurut Muslik, ikan hasil budidaya dan tangkapan nelayan Kukar tidak hanya dipasarkan untuk kebutuhan lokal, tetapi juga diekspor ke berbagai negara, termasuk Cina, Jepang, dan sejumlah negara di Eropa.
“Ekspor ikan kami cukup signifikan, dengan destinasi utama ke Cina, Jepang, dan Eropa,” katanya.
Selain ikan, Kukar juga mengekspor komoditas unggulan lain seperti kerang dara yang diminati di Thailand, serta udang yang rutin dikirim ke Jepang.
DKP Kukar berharap keseimbangan pasokan ikan tetap terjaga sehingga masyarakat mudah mendapatkan akses terhadap sumber gizi yang dibutuhkan.
“Dengan pasokan ikan yang stabil, kita dapat menjaga kesehatan masyarakat dan mencegah stunting,” tandasnya. (ADV/DKPKukar)