Lugasmedia, TENGGARONG – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara (Kukar) meluncurkan program inovatif budidaya ikan di Desa Margahayu, sebagai langkah strategis untuk mengatasi masalah stunting yang mengkhawatirkan di daerah tersebut. Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Perikanan Budidaya, DKP Kukar, Sabar Handoyo, menekankan bahwa inisiatif ini sejalan dengan upaya nasional untuk memperbaiki asupan gizi masyarakat yang berisiko mengalami stunting.
“Program ini dirancang khusus untuk membantu warga Margahayu mendapatkan akses lebih baik terhadap gizi, terutama di daerah yang memiliki tingkat stunting tinggi,” ungkap Sabar Handoyo.
Sabar sapaan karibnya, menyoroti tantangan utama yang dihadapi oleh masyarakat Margahayu, yakni keterbatasan dalam memperoleh ikan segar akibat kurangnya sumber daya air.
“Kondisi ini berkontribusi pada rendahnya asupan gizi. Dengan adanya program budidaya ikan ini, kami berharap dapat memberikan solusi yang efektif,” jelasnya.
Pelaksanaan program tidak hanya akan menyediakan teknologi dan sarana budidaya, tetapi juga mencakup pelatihan intensif bagi warga setempat.
“Pelatihan ini penting agar masyarakat dapat mengelola budidaya ikan dengan baik dan program ini dapat berlanjut dalam jangka panjang,” ujarnya.
Selain Desa Margahayu, DKP Kukar menargetkan untuk menjangkau 41 desa lain yang mengalami permasalahan serupa, dengan harapan program ini dapat meluas dan memberikan manfaat lebih luas. “Kami ingin program ini bisa dirasakan oleh semua desa yang kesulitan dalam mendapatkan air dan memiliki tingkat stunting yang tinggi,” tuturnya.
Ia berharap bahwa inisiatif ini akan menjadi model bagi daerah lain dan mendukung pemerintah dalam mencapai target nasional dalam pengurangan angka stunting.
“Dengan adanya program ini, kami optimis bisa memberikan dampak signifikan dalam pencegahan stunting sekaligus meningkatkan produksi perikanan lokal,” pungkasnya. (ADV/DKPKukar)