![](https://lugasmedia.com/wp-content/uploads/2024/10/169.jpeg)
Ilustrasi SPBN.
Lugasmedia, TENGGARONG – Dalam upaya mendukung kesejahteraan nelayan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara (Kukar) mengumumkan rencana pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN). Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan akses bahan bakar minyak (BBM) yang kerap dialami oleh nelayan, terutama di daerah terpencil yang sulit dijangkau.
Kepala DKP Kukar, Muslik, mengungkapkan bahwa kelangkaan BBM menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi nelayan saat melaut. “Kami ingin memastikan nelayan di pesisir Kukar bisa mendapatkan bahan bakar dengan lebih mudah dan cepat. Ini penting untuk mendukung kelancaran operasional mereka,” ujarnya.
Solusi Strategis untuk Kendala Nelayan
Muslik menjelaskan, banyak nelayan yang sering harus menghabiskan waktu dan tenaga hanya untuk mencari BBM yang kadang sulit ditemukan. “Kelangkaan bahan bakar sering kali membuat nelayan tidak bisa melaut atau terpaksa menempuh jarak jauh untuk mengisi bahan bakar. Ini jelas mengurangi produktivitas mereka,” katanya.
Untuk menanggulangi masalah ini, DKP Kukar sedang menjalin kerja sama dengan PT Pertamina. Rencana pembangunan beberapa SPBN akan dilaksanakan di kecamatan-kecamatan yang merupakan pusat aktivitas nelayan, seperti Muara Badak dan Samboja.
Penempatan Strategis untuk Kemudahan Akses
Muslik menegaskan bahwa lokasi SPBN akan dipilih dengan cermat, berdekatan dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). “Dengan penempatan ini, nelayan dapat langsung mengisi bahan bakar setelah menjual hasil tangkapan mereka. Ini akan menghemat waktu dan tenaga, sehingga mereka bisa lebih fokus pada kegiatan melaut,” tambahnya.
Harapan besar diletakkan pada proyek ini untuk meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan nelayan di Kukar. Proses perizinan dan persiapan teknis sudah berjalan baik, dan pembangunan diharapkan segera dimulai.
“Pemerintah daerah dan Pertamina berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan ini secepat mungkin. Kami ingin memastikan nelayan dapat melaut tanpa kendala bahan bakar,” tutup Muslik.
Dampak Positif bagi Perekonomian Lokal
Pembangunan SPBN ini tidak hanya berdampak pada nelayan tetapi juga berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perikanan dan energi. Akses BBM yang lebih baik diharapkan mampu meningkatkan hasil tangkapan nelayan, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada perekonomian daerah.
“SPBN ini tidak hanya untuk kemudahan nelayan, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kukar secara keseluruhan. Kami optimis bahwa ini akan memberikan dampak yang besar bagi perkembangan ekonomi di daerah pesisir,” pungkas Muslik.
Dengan adanya SPBN yang mudah diakses, diharapkan nelayan di Kukar dapat beroperasi lebih efisien, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga mereka. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memantau jalannya pembangunan agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat pesisir. (ADV/DKPKukar)