Lugasmedia, Kutai Kartanegara – Program Fasilitasi 25.000 Nelayan dan Pembudi Daya Produktif di Kutai Kartanegara (Kukar) mencatat pencapaian luar biasa dengan tuntas lebih awal dari jadwal yang ditargetkan. Program ini, yang menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021-2026, berhasil mencapai target hanya dalam dua tahun pelaksanaannya, memberikan manfaat langsung kepada 25.542 nelayan dan pembudi daya.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari kontribusi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar sebagai sektor utama yang melaksanakan berbagai kegiatan strategis untuk mendukung peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembudi daya di daerah tersebut.
Sekretaris DKP Kukar, Fadly, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari empat kegiatan utama yang dijalankan secara efektif.
“Kami berhasil menyalurkan bantuan kepada 400 nelayan dan pembudi daya, melaksanakan pelatihan sebanyak 7.173 kali, serta mendistribusikan 500.000 benih udang windu dan pakan kepada mereka yang membutuhkan,” ujar Fadly.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa program ini mencakup beberapa aspek penting, seperti pengelolaan perikanan tangkap dan budidaya, pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, serta pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
Setiap aspek dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nelayan dan pembudi daya di Kukar.
Program ini meliputi pengelolaan perikanan tangkap dengan menyediakan bantuan sarana penangkapan ikan, bantuan kepada nelayan miskin, serta pelatihan kelembagaan.
Selain itu, untuk pengelolaan perikanan budidaya, DKP Kukar memberikan bantuan sarana budidaya, pelatihan, serta dukungan untuk Balai Benih Ikan (BBI) dan Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT).
Dalam aspek pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, program ini memberikan bantuan kepada kelompok pengawas, alat tangkap ramah lingkungan, serta melakukan restocking suaka perikanan.
Untuk pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, DKP Kukar juga memberikan bantuan alat pengolahan, sertifikasi produk halal, serta pelatihan kelompok pengolah.
“Dengan pencapaian ini, program fasilitasi nelayan dan pembudi daya di Kukar tidak hanya memberikan dampak langsung pada peningkatan produktivitas, tetapi juga menjadi contoh sukses bagi pelaksanaan program pembangunan lainnya di daerah ini,” tutupnya. (ADV/DKPKukar)