Lugasmedia, TENGGARONG – Kepala Desa Teluk Dalam, Supian, mengungkapkan berbagai kendala yang dihadapi oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di desanya, meskipun tetap beroperasi dengan berbagai tantangan. Supian menjelaskan bahwa BUMDes sempat mengalami perlambatan operasional akibat kesalahan prosedur pada awal pembentukannya.
“Kami mengalami perlambatan karena kesalahan prosedur awal, tetapi kini kami telah mendapatkan kontrak baru untuk pengelolaan sawit seluas 8 hektar di kawasan Stadion Aji Imbut,” ujar Supian. Kontrak baru ini diharapkan dapat memperkuat posisi ekonomi BUMDes.
Supian mencatat bahwa dana operasional BUMDes saat ini terbatas, dengan sisa dana hanya cukup untuk empat bulan ke depan. Meskipun demikian, mereka masih dapat memenuhi kebutuhan untuk pemberian pupuk dan pembayaran karyawan. “Kami mengalami kekurangan dana operasional, tetapi kebutuhan untuk pemberian pupuk dan pembayaran karyawan masih bisa diatasi,” jelasnya.
Kendala dana ini berdampak pada partisipasi masyarakat dalam pengelolaan BUMDes. “Kesalahan prosedur awal membuat masyarakat enggan terlibat. Saat ini, hanya direktur dan beberapa anggota yang mengelola sawit tersebut,” tambah Supian. Ia berharap agar dengan tambahan modal, partisipasi masyarakat dapat meningkat di masa depan.
Supian juga berharap Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar dapat memberikan dukungan berupa penyertaan modal dan pendampingan teknis. “Kami berharap DPMD dapat memberikan modal tambahan dan membantu merancang strategi bisnis yang lebih efektif untuk meningkatkan ekonomi desa,” harap Supian.
Dengan adanya BUMDes, Supian berharap bahwa hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat dan meningkatkan ekonomi desa secara keseluruhan. (ADV/DPMD Kukar)