
Pertandingan sepak bola di ajang Pra Popnas.
Samarinda – Usai ajang PON XXI Aceh-Sumut, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) mulai meninjau kembali hasil prestasi kontingennya dan mengidentifikasi langkah pembenahan yang perlu dilakukan.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman, mengungkapkan bahwa provinsi-provinsi besar seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah masih menjadi dominasi di PON. Hal ini memicu Kaltim untuk meningkatkan daya saing melalui pembinaan yang lebih terstruktur.
“Pulau Jawa masih menjadi kekuatan dominan di PON, bahkan kerap menyumbangkan atlet untuk Timnas Indonesia. Kaltim harus bekerja lebih keras untuk menyaingi mereka,” ujar Rasman.
Rasman menyoroti pentingnya strategi pembinaan yang lebih fokus dengan program pelatihan berkelanjutan serta peningkatan kualitas melalui kejuaraan nasional dan kompetisi internasional.
Ia juga menekankan pentingnya fokus pada cabang olahraga yang memiliki peluang besar menyumbang medali, baik individu maupun beregu.
“Pembinaan harus terarah, terutama pada cabang-cabang yang memiliki peluang besar menyumbang medali. Atlet yang telah menunjukkan konsistensi dalam meraih medali juga harus dijadikan role model bagi atlet lain,” lanjut Rasman.
Kolaborasi antara instansi terkait juga dianggap penting oleh Rasman untuk memastikan sistem pendukung yang kuat bagi perkembangan atlet Kaltim. (ADV/Dispora Kaltim)