Lugasmedia, Loa Janan – Stunting atau gagal tumbuh merupakan salah satu masalah kesehatan yang dihadapi oleh Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), khususnya di Kecamatan Loa Janan. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah kecamatan bersama dengan pihak desa dan masyarakat terus berupaya menjalankan program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Program ini bertujuan untuk memberikan asupan gizi dan stimulasi yang optimal kepada anak-anak sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara sehat dan cerdas.
Camat Loa Janan, Heri Rusnadi, mengungkapkan bahwa program 1.000 HPK telah dilaksanakan di semua desa yang ada di wilayahnya. Ia juga telah memerintahkan para kepala desa untuk mengalokasikan anggaran untuk pelayanan posyandu di setiap desanya.
“Kita tidak hanya di desa-desa, tapi sampai ke tingkat RT, kita sama-sama menggalang kegiatan-kegiatan, khususnya pendidikan anak usia dini dan penanganan stunting, karena Kecamatan Loa Janan menjadi lokus stunting,” kata Heri pada Minggu (22/10/2023).
Selain itu, pemerintah kecamatan juga bekerja sama dengan Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Kukar, Maslianawati Edi Damansyah, untuk mengadakan seminar dan sosialisasi Kelas Parenting PAUD di SD Negeri 014, Desa Loa Janan Ulu.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada orangtua tentang cara mendidik anak yang baik. Menurut Heri, pendidikan anak tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga di rumah dan lingkungan keluarga.
Heri berharap, kegiatan ini dapat bermanfaat bagi anak-anak yang akan menjalani transisi dari PAUD ke sekolah dasar. Ia juga berharap, kegiatan ini dapat berlanjut dan ditingkatkan, termasuk program yang akan digagas oleh bunda PAUD kecamatan dan desa.(Adv/ Diskominfo Kukar)