Lugasmedia.com, Bogor – Konflik muncul antara warga dan Debt Collector di wilayah Desa Bojong Nangka, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kasus tersebut kini telah berakhir damai.
“Betul kejadiannya, saat ini kedua belah pihak sudah berdamai dan saat kejadian juga tidak ada laporan ke Polsek,” kata Kapolsek Gunung Putri Kompol Bayu Tri Nugraha, saat dimintai konfirmasi, Jumat (28/7/2023) dilansir dari detiknews.com
Dia mengatakan bahwa warga mendatangi pihaknya terkait motor yang bermasalah. Pihak warga telah mengakui kesalahannya dan kasus berakhir damai.
“Alhamdulillah kami menemukan jalan damai keluargaan. Beliau-beliau ini mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu kembali. Mudah-mudahan dengan ini ada hikmahnya untuk kita semua,” terangnya.
Sementara itu, perwakilan warga, Rio, meminta maaf atas perbuatannya tersebut. Dia berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
“Saya Rio minta maaf buat semuanya, buat teman-teman semuanya, saya nggak bakal ngulangi lagi, terima kasih,” jelasnya.
Kericuhan Dipicu Penarikan Motor
Kapolsek Gunung Putri Kompol Bayu Tri Nugraha sebelumnya mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (25/7) kemarin. Kejadian berawal saat motor warga ditarik debt collector karena menunggak cicilan.
“Betul kejadiannya hari Selasa kemarin, diawali dengan motor yang menunggak ditarik DC (debt collector) dan pihak konsumen tidak terima,” kata Bayu.
Warga yang tidak terima, kemudian beramai-ramai mendatangi debt collector tersebut hingga terjadi kericuhan. Beruntung, tidak ada korban dalam kejadian itu.
“Iya (tidak ada korban), patroli langsung merapat saat dihubungi,” ujar Bayu.
Bayu mengatakan pihaknya telah memeriksa legalitas debt collector tersebut. Pihaknya juga telah mengecek surat tugas dan tunggakan cicilan motor warga.
“Itu DC resmi, dari pihak Polsek sudah turun ke TKP (tempat kejadian perkara) dan mengecek kronologis juga legalitasnya. Untuk data tunggakan juga sudah dicek surat tugas, KTA, dan lain-lainnya,” tuturnya.**